September 27, 2023

Mahakarya surgawi ini disamakan dengan warna elektrik ubur-ubur, mulut belut yang menganga, dan bahkan Mata Sauron karya JRR Tolkien.

Teleskop sinar-X Hubble, Spitzer, dan Chandra milik NASA semuanya telah melihat supernova terkenal ini – alias SN 1987A – sebelumnya, tetapi baru setelah para astronom mengarahkan Teleskop Luar Angkasa James Webb ke sana, mereka baru dapat melihatnya dalam definisi tinggi. Tapi ini bukan sekadar gambaran yang indah: Teleskop inframerah terkemuka, hasil kolaborasi NASA dan badan antariksa Eropa dan Kanada, telah mengungkap element misterius baru pada sisa-sisa bintang yang meledak.

Karena cahaya inframerah tidak terlihat oleh mata manusia, para peneliti telah menerjemahkan datanya ke dalam panjang gelombang cahaya tampak, seperti memainkan nada pada oktaf yang lebih rendah. Apa yang mereka temukan adalah sepasang fitur kecil berbentuk bulan sabit yang aneh, mengelilingi sesuatu yang tampak seperti lubang kunci di tengah awan gasoline.

Tapi apa sebenarnya itu? Bahkan para ahli pun bertanya-tanya apakah “mata” Webb sedang mempermainkan mereka.

“Kecerahannya mungkin merupakan indikasi kecerahan anggota tubuh, sebuah fenomena optik yang dihasilkan dari pengamatan materials yang meluas dalam tiga dimensi,” menurut NASA. “Dengan kata lain, sudut pandang kami menunjukkan bahwa terdapat lebih banyak materials di dua bulan sabit ini daripada yang sebenarnya.”

LIHAT JUGA:

Teleskop Webb menangkap warna ilahi dari kematian sebuah bintang

Memecahkan misteri ini dapat membantu para ilmuwan lebih memahami bagaimana mayat bintang berevolusi seiring waktu.

Bintang-bintang yang berada di ambang kematian dan supernova seperti SN 1987A adalah pabrik unsur, kata ahli astrofisika: Mereka membuat karbon, misalnya, bahan kimia yang sama yang menjadi dasar manusia dan sebagian besar kehidupan di Bumi. Kemudian mereka menyebarkan logam seperti kalsium yang ditemukan di tulang dan zat besi dalam darah melintasi ruang antarbintang. Penyebaran ini melahirkan generasi baru bintang dan planet, namun para ilmuwan mengakui bahwa mereka masih harus banyak belajar tentang tahap awal proses tersebut.

Dalam gambar Webb baru, lubang kunci di tengah dipenuhi gumpalan gasoline dan debu akibat ledakan.

Supernova SN 1987A dilihat oleh Teleskop Luar Angkasa James Webb.
Kredit: NASA / ESA / CSA / Mikako Matsuura / Richard Arendt / Claes Fransson / Josefin Larsson (KTH)

Ingin lebih banyak ilmu pengetahuan dan berita teknologi dikirim langsung ke kotak masuk Anda? Mendaftarlah untuk buletin Kecepatan Cahaya Mashable Hari ini.

“Debunya sangat padat bahkan cahaya inframerah-dekat yang dideteksi Webb tidak dapat menembusnya, sehingga membentuk ‘lubang’ gelap di lubang kunci,” menurut NASA.

Sabuk terang di tengahnya menghubungkan dua anggota samar cincin luar berbentuk jam pasir. Sabuk tersebut terdiri dari materials yang ditembakkan dari bintang puluhan ribu tahun sebelum mati. Itu dipenuhi dengan titik panas yang muncul saat gelombang kejut supernova menghantam sabuknya. Kini bintik-bintik muncul di luar pita, dengan emisi tersebar di sekitarnya. Para ilmuwan mengatakan temuan ini merupakan tolok ukur penting dalam perkembangan supernova.

Hubble mengamati supernova SN 1987A

Teleskop Luar Angkasa Hubble menunjukkan Supernova 1987A di Awan Magellan Besar.
Kredit: NASA / ESA / R. Kirshner / M. Mutchler / R. Avila

Para astronom menemukan SN 1987A, sebuah objek kosmik yang menarik dan relatif dekat, hampir 40 tahun yang lalu di Awan Magellan Besar, sebuah galaksi satelit kecil di Bima Sakti. Sejak itu, para ilmuwan telah menyelidikinya pada panjang gelombang radio, sinar gamma, dan sinar-X. Mereka terus memantau dampaknya karena sebagian besar masih merupakan teka-teki.

Misalnya, para ilmuwan percaya bahwa seharusnya ada lubang hitam atau bintang neutron yang tersisa dari ledakan tersebut. Namun belum ada teleskop yang menemukan satu pun di antara abu tersebut.

Seiring waktu dan bantuan observatorium teleskop lain, mungkin misteri lain yang akan diungkap Webb.